SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA MENA DOU DENA, MBOTO KANGAMPU

Kamis, 22 Juli 2010

Pendukung Cabup Bentrok Mobil Timses Dirusak, Seorang Pemuda Luka-luka

* Dou Dena Dalam Liputan Media

Bima (Suara NTB)
Kisruh Pilkada Kabupaten Bima semakin memanas. Jumat (26/3) sekitar pukul 20.30 WITA, dua pendukung calon bupati (cabup) terlibat bentrok. Akibatnya, seorang pemuda, Judin A. Bakar (19), terkena tebasan bagian perut. Imbas lain, mobil milik Nur AK, tim sukses salah satu calon rusak bagian kaca belakang.

Informasi yang dihimpun, kejadian dipicu aksi penghadangan rombongan Ketua tim Penggerak PKK Kabupaten Bima, Dinda Damayanti Putri di perbatasan Desa Woro dengan Mpuri, Kecamatan Madapangga sekitar pukul 16.00 WITA. Rombongan hendak menunju Woro untuk menyerahkan bantuan sembako. Warga kedua desa menolak kehadiran istri Bupati Bima itu. Alasannya, tidak jelas, namun diduga dilatari tidak disertakannya Wakil Ketua PKK, yang juga Istri Usman AK.

Polisi yang tiba di lokasi, berusaha bernegosisasi dengan warga agar mau membuka jalan. Namun mereka tetap ngotot, sampai istri Usman AK (calon Bupati Bima) itu diikutsertakan. Sebab Usman AK, yang saat ini masih menjadi Wakil Bupati aktif, lahir di Desa Woro. Karean negosiasi mentok dan polisi pun kewalahan, rombongan Dinda pun memilih kembali bersama sembako yang dibawanya.

Sekitar pukul 20.00 WITA, terjadi penghadangan rombongan H. Nur AK, Ketua Tim sukses pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Drs. H. Zainul Arifin – Drs. H. Usman AK (ZAMAN) di dekat Desa Mpuri. Pelakunya, diduga kelompok yang tidak terima
dengan penghadangan rombongan PKK sebelumnya.

Mustafa, saksi mata yang mendampingi keberangkatan Nur AK saat itu, mengaku, pelaku lebih dari 20 orang. Negosiasi pun diupayakan, namun blokir tak dibuka. Karena memilih mengalah, Nur AK yang saat itu menggunakan Taruna DR 783 DZ memilih balik kembali. “Saat mau kembali, jalan diblokir lagi di belakang kami,” ujar Mustafa. Bahkan saat mobil banting stir, dari arah belakang melayang sepotong batu-bata mengenai kaca belakang mobil. Pelakunya yang diduga N MS langsung diamankan warga Mpuri. Kedua kelompok menahan diri sehingga tidak terjadi adu fisik. Malam itu juga, Nur AK yang akrab disapa Abu Jenggo, langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Madapangga.

Insiden rupanya tidak berakhir, bahkan semakin mengarah pada sentimen antara kelompok pendukung ZAMAN dan pendukung incumbent Ferry Zulkarnain, ST - Drs. H. Syafrudin H.M Nur (FERSY). Pendukung FERSY bereaksi dengan memblokir jalan dekat persimpangan Bolo menuju Desa Rade. Para pelaku melarang warga Mpuri dan Warga Woro melintas di jalur tersebut.

Blokir terjadi di tiga titik. Selain di persimpangan Bolo, pemblokiran menggunakan batu dan kayu berlangsung di Desa Rade dan Desa Dena. Pelaku pemblokiran melakukan sweeping terhadap warga Desa Mpuri dan Woro, khususnya pendukung ZAMAN. Disinilah kejadian tragis itu berlangsung. Judin A. Bakar, pemuda asal Desa Rade yang hendak melintas, juga dihadang bersama kakaknya. Karena marah, Judin yang saat itu membawa benhur sempat cekcok dengan massa, namun sempat reda dan akhirnya diizinkan melintas. Belakangan, pelajar yang baru selesai UN ini kembali
untuk menuntun sepeda motor yang dibawa kakaknya, melintas diantara kerumunan massa.

Kali ini tidak hanya cekcok, Judin pun dikeroyok massa.
Tidak jelas arahnya, tiba-tiba Judin tersungkur bersimbah darah dengan bagian perut terluka. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Madapangga. Kejadian itu memicu kemarahan keluarga korban dan mengundang simpati massa pendukung ZAMAN. Mereka menuduh pelakunya dari kelompok yang memblokir jalan. Aksi balasan pun tak terelakkan. Diantara massa, ada yang membawa senjata tajam parang dan pedang, lantas mengejar para pelaku pemblokiran yang akhirnya kocar-kacir. Massa tandingan pun melampiaskan kemarahannya dengan membakar empat botol bensin di jalan raya.

Aksi berakhir setelah pasukan Dalmas Polres Bima ditambah personel pasukan Polsek Belo dan Polsek Madapangga diturunkan ke lokasi. Abu Jenggo, yang ditemui di Mapolsek Madapangga menduga ada ‘sponsor’ dibalik aksi penghadangan dan pengerusakan mobilnya tersebut. Namun dia mengaku tidak memperpanjang persoalan itu. Agar tidak ada aksi susulan, Abu Jenggo meminta para pendukung ZAMAN tidak beraksi. “Saya imbau pendukung saya tetap tenang dan jaga kondusivitas. Kita inginkan persaingan dalam Pilkada ini sehat, jangan dinodai perbuatan anarkis,” harapnya.

Pejabat Perwira Sementara (PPS) Wakapolres Bima, Kompol Dwi Wahyudi, SIK mengaku menurunkan tiga pleton pasukan Dalmas ditampah 30 personel pasukan Polsek Madapangga dan Polsek Bolo untuk mengamankan tiga lokasi pemblokiran jalan yang terjadi secara beruntun itu. “Tiga kejadian pemblokiran itu memang ada rangkaian dengan kejadian pertama,” ujarnya kepada wartawan di Polsek Madapangga.

Pada kejadian pertama, pihaknya sudah berusaha membujuk warga agar blokir di buka, Dinda memilih balik haluan. Namun ia tidak menyangka, muncul kejadian berikutnya di Desa Mpuri berbuntut pengerusakan mobil Nur AK.Terhadap kasus itu, kemungkinan tidak diusutnya, sebab korban memilih jalan damai. “Korban pak H. Nur AK hanya minta kaca mobilnya diganti,” ujarnya.

Sementara kejadian ketiga di Desa Dena yang menyebabkan seorang pemuda luka bacok, pihaknya berjanji akan mengusut pelakunya. “Kita sudah kantongi namanya, aparat buser masih melakukan pemburuan,” tandasnya. Saat rentetan kejadian berlangsung, pihaknya mengaku sempat kewalahan, sehingga memecah pasukan ke tiga titik kejadian. Termasuk pemblokiran di perbatasan Desa Woro, yang sempat dibuka, akhirnya ditutup lagi oleh warga. Belum tuntas negosiasi dengan warga disana, dia mendapat laporan kejadian susulan di Desa Dena.

Guna mengantisipasi kejadian susulan, pihaknya sudah mendapat jaminan dari pendukung ZAMAN dan pendukung FERSY agar bisa menahan diri. Hingga pukul 13.00 WITA, suasana di Bolo masih mencekam. Posko-posko pemenangan FERSY dan ZAMAN di sepanjang jalan yang biasanya diramaikan permainan kartu, terlihat sepi. Hingga Minggu (28/03) kemarin, informasinya, meski masih ada konsentrasi massa di beberapa titik, namun tidak ada kejadian susulan. (ris)

Tidak ada komentar: