citizen reporter
Tati H Anggo dari Sydney
Mungkin pepatah "hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, baik juga di negeri sendiri" itu ada benarnya juga.
Kalau ada satu hal yang membuat kita harus bersyukur tinggal di Dena maka itu adalah karena kita bisa makan sayur asam okra (bahasa Bima: Bamea) sebanyak yang kita inginkan.
Bayangkan, Bamea di Sydney, Australia cuma ada di toko sayur Asia dengan harga selangit, yaitu sekitar $10.95 ato Rp 95.000. Berapa karung Bamea yang bisa kita beli di Bima dengan uang sebanyak itu??
Maka beruntunglah orang orang yang tinggal di Dena. Sementara orang orang yang mencari peruntungan di negeri yang jauh harus mengelus dada ketika rindu makanan kampung halaman. Bukan saja karena harga yang mahal, tapi juga karena langkanya makanan tersebut.
Jambu klutuk yang waktu kecil bisa penulis dapatkan secara gratis di kebun Abu Maria dekat Tolo Bou, di Sydney harus dibeli dengan harga sekitar Rp 50.000 rupiah.
Sementara ubi jalar, yang waktu di Dena sering diberi oleh tetangga ketika musim ubi tiba, disini harus dibeli dengan harga sekitar Rp 16.000/biji.
Betapa adilnya hidup ini_.. kita semua diberikan kenikmatan yang berbeda-beda
Dan manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas. Yang bermukim di luar negeri malah ingin makan sayur Bamea, sementara yang tinggal di kampung ingin makan KFC atau McDonald seperti yang sering diiklankan di TV.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang hendak engkau dustakan???
2 komentar:
ooops...maksudnya 95rb/kg bukan per biji..maaf....
alhamdullillah.,...kt patut bersyukur apa yg kita peroleh di dunia dan jangan di siasiakan amiiinn
Posting Komentar