Sabtu, 05 April 08
Haba Dena - Hujan yang mengguyur Bima Kamis (3/4) menyebabkan banjir di sebagian wilayah Kecamatan Bolo dan Madapangga. Banjir kali ini dinilai paling besar dalam sejarah wilayah itu.
Ratusan rumah di dua kecamatan itu terendam, demikian juga dengan areal pertanian padi. Air mulai meluap sekitar pukul 15.30 Wita hingga sekitar pukul 23.00 Wita.
Di Kecamatan Bolo, desa terparah yang terendam banjir yakni Desa Leu, Rato, Timu, dan Sondosia. Di Madapangga, yakni Desa Monggo, Dena, dan Tonda. Pemerintah dua kecamatan itu hingga kemarin belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerusakan.
Saat ini, aparat desa di dua kecamatan itu sedang mendata jumlah kerusakan. Warga yang rumahnya terendam terlihat mengungsi ke masjid-masjid dan gedung sekolah.
Hingga Jumat sore kemarin, sebagian warga masih bertahan di tempat pengunsian bersama perabot rumah tangga. Selain itu, banjir juga merusak beberapa unit jembatan jalan ekonomi desa dan menyebabkan arus lalulintas terputus.
Di Sondosia Kecamatan Bolo, tebing sungai di sekitar jembatan desa itu ambruk, rumah milik Muhtar RT 02 nyaris longsor akibat derasnya arus air. “Demikian juga dengan rumah kayu milik, Bambang warga RT 07 nyaris terseret banjir,” kata Guntur, warga setempat.
Di dusun Ncandi Desa Monggo, Kecamatan Madapangga, banjir merendam puluhan rumah warga. Dua rumah milik, Syamsudin dan H Abdullah Yusuf warga RT 01 rusak tertimpa arus banjir, satu unit bangunan penggilingan padi ambruk. Selain itu, banjir juga nyaris memutuskan jalur desa itu.
Derasnya arus banjir juga menyebabkan lempengan aspal hotmix di jalur desa itu bergeser hingga beberapa meter. Bahkan, sebagian terbawa arus banjir. Padahal, perbaikan jalan baru sekitar sebulan lalu.
Kepala Desa (Kades) Monggo, Azwan A Hamid, menjelaskan, selain merendam puluhan rumah warga, banjir juga merendam fasilitas pemerintah, seperti gedung MI dan SDN Monggo, SDN Inpres Ncandi dan TK Muda Bestari Ncandi, sebagian banyak buku dan alat bermain terendam.
“Ini merupakan banjir paling besar selama ini. Saya belum pernah melihat banjir sebesar ini,” katanya di Ncandi, Jumat (4/4).
Camat Madapangga, Burhanuddin, BA, belum bisa merinci berapa jumlah kerusakan. Saat ini aparat desa yang tertimpa banjir sudah diperintahkan untuk mendata jumlah kerusakan. Namun, yang jelas puluhan rumah terendam dan beberapa di antaranya rusak berat.
“Selain itu, banyak lahan pertanian padi yang terendam. Jumlah kerusakan seluruhnya belum bisa diperkirakan,” katanya di Madapangga, Jumat (4/4).
Camat Bolo, M Antonius, juga mengaku hal yang sama, belum bisa merinci berapa jumlah kerusakan. Namun, yang paling parah terendam banjir yakni Leu, Rato Timu, dan Sondosia. “Saya belum bisa menjelaskan berapa jumlah kerugian takutnya salah, nanti camat yang disalahkan,” katanya.
Bupati: Bantuan akan Disiapkan
Untuk melihat langsung dampak kerusakan akibat banjir, Kamis (3/4), Bupati Bima, Ferry Zulkarnain, ST, mengunjungi sejumlah desa di Kecamatan Madapangga. Ferry memilih mengendarai sepeda motor agar lebih mudah menjangkau lokasi yang diterjang banjir.
Ferry mengikuti shalat Jumat di masjid Baiturrahman dusun Ncandi Desa Monggo. Usai shalat, Ferry menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah yang terjadi dan berharap agar musibah cepat berlalu dan tidak terulang lagi. “Insya Allah pemerintah akan menyiapkan bantuan bagi korban,” katanya.
Untuk bantuan awal, kata Ferry, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima akan mengirim 2 ton beras dan mi instan. “Nantinya bantuan bisa diambil di kantor Camat Madapangga,” katanya.
Ferry berharap agar kerusakan yang dialami segera didata agar bisa diperkirakan berapa jumlah bantuan selanjutnya yang akan dikirim. Ferry juga sempat melihat jalur di dusun Ncandi yang nyaris putus akibat terjangan banjir dan sebagian rumah warga yang terendam.
Saat itu, Ferry juga melihat kondisi bangunan penggilingan padi yang ambruk tertimpa arus banjir. Usai shalat Jumat, Ferry melanjutkan perjalanan untuk melihat kondisi rumah warga di Desa Tonda.
Ikut bersama rombongan bupati, sejumlah kepala dinas dan Kabag di lingkup Pemkab Bima, juga ikut saat itu anggota DPRD Kabupaten Bima, H Supardi, SH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar