SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA MENA DOU DENA, MBOTO KANGAMPU

Jumat, 24 September 2010



Puru Timbu; Masih Eksis?

Ketika masih kecil, setelah pindah dari Bone-Makassar ke Dena, saya sangat senang. Kebersamaan dan keceriaan selalu menghampiri. Mandi di sori nggodo adalah hal yg mengasyikkan. Ada lagi, yaitu aktivitas puru timbu. Berjalan mneyusuri doro dena, lewat pinggir doro kandinci dan tibalah di karanga. Puru timbu, itulah agendanya. Di sepanjang jalan gang dulu (yg saya ingat, dari gang RT 2 sampe sumpu gang RT 6), berjejer masyarakat yg puru timbu. Sbg syukuran dan doa atas hasil yg slama ini di capai (mohon koreksi kalau salah. maklum saat tu masih kecil, dan sekarang sudah tidak pernah saya jumpai lagi). (Agus Rahmat)

4 komentar:

M ARIFRAHMAN S mengatakan...

de ake ku la ngupa ntoi wauna re....
asyiiikkkk.....
trusss bangkitkan semangat persaudaraan kita......(alan umi intan)

Maman, M. Pd. mengatakan...

Kini budaya puru timbu kian sirna. Entah.............!

zainal ana gr teo mengatakan...

watira wara O'O wa'ura mpoi ndawi kai kuta umaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....

K-UTAMA mengatakan...

Gambar foto itu, dikampung saya namanya Lemang. Bambu tipis (yg kami sebut Bambu Talang), diisi beras ketan yang sudah diberi santan kelapa, lalu di bakar persis seperti di foto itu.
Rasanya, jangan ditanya lagi....uuennaaakk sekali.....